Mengenang 21 Mei 1998 Beserta 5 Tokoh Reformasi Yang Layak Kita Hargai - REVORMER.COM
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
WPDealer 728x90

Mengenang 21 Mei 1998 Beserta 5 Tokoh Reformasi Yang Layak Kita Hargai

Mengenang 21 Mei 1998 Beserta 5 Tokoh Reformasi Yang Layak Kita Hargai


Hari ini tepat pada tanggal 21 Mei 21 tahun yang lalu, sebuah catatan sejarah tertulis di monumen sejarah perjalanan bangsa, hari itu bangsa Indonesia melangkah dengan semangat baru penuh optimisme, semangat perubahan yang kelak dikenal dengan era reformasi

Doa dan permohonan ampun saya panjatkan untuk rekan-rekan kami para pejuang  reformasi yang telah gugur demi memperjuangkan kebenaran dan keadilan bagi rakyat Indonesia, semoga kalian termasuk ahli surga Aamiin

Suasana kota Jakarta yang panas ditengah chaos dan ketidak berdayaan pemerintah saat itu mengembalikan kepercayaan publik, mendorong aktivis mahasiswa dan sejumlah tokoh bangsa mendorong agar Presiden Soeharto lengser dari tampuk kekuasaannya yang sudah berjalan 32 tahun

Dua hari sebelumnya hampir saja saya terjebak dalam aksi pembakaran oleh sejumlah massa, kebetulan waktu itu kami sedang dalam perjalanan pulang dari berburu buku murah  di pasar Senen, kami naik sebuah bus angkutan umum  kopaja jurusan Senen - Lebak Bulus, entah bagaimana ceritanya di tengah perjalanan bus yang kami tumpangi hampir saja di jadikan sasaran pembakaran oleh sejumlah massa tersebut, beruntung kami lolos dari aksi brutal tersebut

Pada saat itu kawasan Asia tenggara sedang mengalami apa yang dinamakan krisis moneter, sejumlah negara seperti Thailand dan Indonesia adalah negara yang paling parah terdampak krisis moneter 1998, mata uang baht dan rupiah terjun bebas, satu persatu bangunan kokoh ekonomi Indonesia pun porak poranda

Kondisi itu diperparah dengan ketidak mampuan pemerintah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang semakin melorot hingga titik terendah dalam sejarah perekonomian Indonesia. Seperti yang kita ketahui, ekonomi adalah indikator kesuksesan dan ketahanan nasional, maka begitu pondasi kokoh ekonomi suatu bangsa hancur maka menimbulkan krisis ekonomi yang berdampak pada krisis sosial politik secara luas

Baiklah kira-kira itu tadi adalah sekilas catatan singkat tentang kondisi yang mewarnai awal dimulainya era reformasi, sebuah gerakan 'people power' yang dimotori para aktivis 1998 beserta tokoh bangsa pada saat itu

Tulisan kali ini, tidak akan mengulas kondisi politik saat ini yang berkaitan dengan rencana aksi 'people power' yang dihembuskan oleh salah satu pihak tertentu

Saya hanya ingin merefleksikan kembali semangat perubahan yang diusung oleh para pejuang reformasi , teman-teman aktivis1998 yang gugur, teman  seperjuangan kami yang berjuang tak kenal rasa takut demi tegaknya perubahan sistem politik serta melawan budaya KKN yang sudah terlanjur menggerogoti bangsa ini

Setiap era pasti memiliki pahlawannya sendiri, demikian pula dengan era reformasi melahirkan sejumlah generasi perubahan yang berhasil menumbangkan sebuah rezim kekuasaan, kalau orde baru mengenal adanya angkatan 66 yang berhasil menumbangkan rezim orde lama, maka era reformasi juga mempunyai angkatan 98 yaitu sekumpulan aktivis mahasiswa 1998 yang berhasil menumbangkan rezim orde baru

Selain itu, ada pula tokoh-tokoh bangsa yang berperan besar dalam mengawal perjuangan reformasi 1998 bersama mahasiswa, walaupun saat ini mereka mempunyai prinsip dan haluan politik yang berbeda, namun jasa dan sumbangsihnya tetap harus kita hormati, istilah jawanya kita harus bisa 'mikul duwur mendhem jero' , menjaga kehormatan dan harga diri para tokoh bangsa tersebut dengan tidak merendahkan apabila ada sesuatu hal yang keliru dan tetap menghormatinya dengan mengingat jasanya pada waktu lampau

Biarlah perdebatan tentang tokoh bangsa ini dikesampingkan dahulu, apalagi dalam dunia politik segala sesuatunya berjalan dinamis dan cair, tidak bisa kita prediksikan bagaimana kedepannya arah kepentingan mereka, bisa jadi hari ini mereka berseberangan esok lusa mereka sudah bergandeng tangan...yaah itulah realitas politik

Berikut ini adalah  tokoh-tokoh bangsa yang menjadi tokoh sentral dalam perjalanan mewujudkan era reformasi, sebagian tokoh reformasi ini mungkin saat ini sudah ada yang wafat atau tidak terlihat di pemberitaan media

Sebagian lagi tokoh reformasi ini masih aktif di dunia politik maupun organisasi yang dinaunginya, sehingga ketokohannya masih bisa terlihat di media cetak maupun media elektronik serta media berita online

Tokoh-tokoh reformasi tersebut ada yang pernah bertemu langsung ada pula yang hanya sekilas melihatnya di pemberitaan media.
Pada intinya saya hanya ingin mengenang peranan mereka yang signifikan dalam proses reformasi 1998

Dengan segala hormat tanpa mengurangi jasa dan dedikasi tokoh bangsa lainnya, sebenarnya banyak juga tokoh reformasi selain ke lima tokoh ini, namun karena keterbatasan ingatan saya jadi hanya tokoh-tokoh ini yang bisa saya jadikan tulisan refleksi 21 tahun Reformasi 98


5 Tokoh Reformasi 1998 tersebut, antara lain :


1. Amien Rais
Tokoh reformasi satu ini dikenal sebagai tokoh kunci yang mengajak elemen pro reformasi untuk berjuang bersama dalam aksi menumbangkan rezim orde baru

Seperti layaknya matahari pada waktu itu, dia seolah adalah sang pencerah yang memotivasi mahasiswa untuk berani melawan ketidak adilan sistem dan praktek KKN yang merajalela. Posisinya sebagai Ketua Umum Ormas Islam Muhammadiyah saat itu betul-betul mampu dimaksimalkan sebagai simbol perjuangan reformasi

Terus terang Amien Rais adalah inspirator saya dalam ikut memperjuangkan reformasi bersama aktivis mahasiswa 98 lainnya pada waktu itu. Sikap kritis dan beraninya tidak diragukan lagi, semoga jiwa kenegarawanan beliau tetap terjaga hingga akhir hidupnya dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa diatas kepentingan golongan


2. Gus Dur / K.H. Abdurrahman Wahid
Tokoh reformasi yang terkenal dengan kesederhanaan dan sikap toleransinya ini sangat berjasa besar, turut mengawal perjalanan awal reformasi yang penuh tantangan. Budaya dan sistem lama dalam pemerintahan beliau rombak, tentu saja butuh mentalitas dan keberanian yang luar biasa

Puncaknya ketika Gus Dur yang pada waktu itu menjabat sebagai Prsiden RI ke 4 , mengambil keputusan bersejarah dengan menghapus peran politik ABRI lewat penghapusan Dwi Fungsi ABRI , sehingga peran ABRI yang saat ini disebut TNI hanya fokus melayani negara di bidang pertahanan dan keamanan

Selain itu dimasa kepemimpinannya yang singkat itu, Gus Dur juga mengakomodasi agama Konghucu sebagai salah satu agama resmi di indonesia. Gus Dur mengajarkan kepada kita semua untuk menghargai dan menghormati minoritas sebagai bukti bahwa Indonesia negara yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia


3. Megawati Soekarnoputri
Tokoh reformasi wanita satu-satunya ini mengajarkan bahwa apapun bentuk penindasan dan ketidak adilan bisa dilawan dengan cara damai dan konstitusional. Seperti yang kita ketahui selama orde baru berkuasa segala yang berbau Soekarno pasti akan ditekan habis ,namun Megawati tidak pernah berhenti untuk berjuang mewujudkan demokrasi di Indonesia

Saya ingat betul ketika itu Megawati harus rela melepaskan peluangnya sebagai presiden ketika partainya berhasil menjadi pemenang pemilu langsung pertama indonesia. Saat inipun partai yang dipimpinnya masih tetap menjadi partai dengan perolehan kursi terbanyak di parlemen

Hal yang saya salut lagi dari jiwa kenegarawanan Megawati adalah beliau berhasil melewati fase dimana partainya tumbuh dari partai yang identik dengan pengkultusan menjadi partai modern yang terbuka, dimana ketua umum sekaligus pendiri partai tidak harus menjadi presiden.

Megawati berhasil mengatasi egonya, ambisinya untuk menjadi presiden walaupun bisa saja dia memaksakan kehendak dengan kapasitasnya sebagai seorang ketua umum dan pendiri partai


4. BJ Habibie
Tokoh reformasi yang terkenal dengan kecerdasannya yang diatas rata-rata ini merupakan tokoh negarawan yang sangat profesional di bidangnya sekaligus selalu tenang dan sabar memimpin transisi kepemimpinan ditengah hujatan dan cacian bahwa dia adalah antek orde baru, maklum beliau dikenal sebagai orang kepercayaan pak Harto

Dimasa kepemimpinannya nilai tukar rupiah bisa dikendalikan setelah sebelumnya terjun bebas, sesuatu hal yang luar biasa di saat bangsa Indonesia sedang terhempas secara ekonomi maupun politik
Selain itu kebebasan pers juga di jamin sepenuhnya pada waktu beliau menjabat menjadi presiden RI ke 3, sampai saat inipun beliau konsisten untuk menjadi tokoh yang tidak mau terjebak dalam soal dukung mendukung capres, semoga kesehatan dan panjang umur tercurah pada beliau Aamiin


4. Wiranto
Seorang jendral sekaligus tokoh reformasi yang terkenal dengan sikap kenegarawanannya dengan bersedia untuk mengubah jalannya sejarah sesuai keinginan rakyat, bisa saja waktu itu ketika Indonesia dalam situasi genting dimana terjadi kekosongan kekuasaan atau status quo, dengan jabatannya sebagai Pangab mudah baginya memobilisasi kekuatan TNI untuk mengambil alih kekuasan

Keputusannya saat itu membawa jendral Wiranto  sebagai tokoh reformasi  sekaligus negarawan yang saya kagumi
Lewat bukunya yang berjudul Reposisi, Redefinisi dan Reaktualisasi TNI, beliau memposisikan dengan benar TNI sebagai alat pertahanan dan keamanan negara yang profesional dan berintegritas, tidak lagi menjalankan fungsi politiknya seperti yang tertuang dalam Dwi Fungsi ABRI

Dalam pemaparannya sewaktu diundang sebagai Narasumber di acara Mukernas GEMA Kosgoro, beliau mengatakan anggota TNI aktif yang ingin berkiprah di politik praktis untuk memilih salah satu, kalau ingin terjun di politik maka harus mengundurkan diri, inilah sebab salah satu kekalahan jendral Edi Sudrajat yang waktu itu sedang berkompetisi memperebutkan jabatan ketua umum Golkar bersaing dengan Akbar Tanjung pada waktu itu


5. Nurcholis Madjid
Dunia pergerakan mahasiswa yang identik dengan diskusi ilmiah dan kritis membawa sosok tokoh reformasi ini selalu memposisikan diri sebagai pemikir ulung, tidak diragukan lagi dengan background sebagai salah satu pentolan HMI, ketokohannya terbentuk lewat proses yang natural hingga menjadi sosok guru bangsa
Sikapnya yang humanis dan bijaksana menjadi referensi kunci pak Harto agar ikhlas dan legowo melepaskan jabatannya sebagai presiden, yang akhirnya menyelamatkan bangsa Indonesia dari pertumpahan darah

 Semoga dengan tulisan mengenang reformasi 1998 ini kita semua mendapatkan hikmah positif, agar selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Semoga bermanfaat


Posting Komentar untuk "Mengenang 21 Mei 1998 Beserta 5 Tokoh Reformasi Yang Layak Kita Hargai"