Mari Belajar Shalat Lima Waktu Niat Shalat Lima Waktu Serta Bacaan Shalat Lima Waktu Agar Hati Menjadi Tenang - REVORMER.COM
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
WPDealer 728x90

Mari Belajar Shalat Lima Waktu Niat Shalat Lima Waktu Serta Bacaan Shalat Lima Waktu Agar Hati Menjadi Tenang


Musibah datang tiba2, masih sajakah kita sombong tidak mau shalat

Assalamu 'alaikum

Sahabat beriman revormer,

Bencana alam dan musibah yang datang sekejap tiba - tiba  tanpa mengenal waktu dan tanpa pandang bulu kepada siapa saja, membuat kita sebagai manusia sudah seyogyanya untuk mawas diri dan introspeksi diri.


Sudah siapkah kita dengan kejadian tersebut, mungkin bukan diri kita yang mengalami namun apakah kita juga siap apabila salah satu anggota keluarga, sahabat dekat menjadi korban musibah itu. Saya rasa jawabannya tak seorangpun menginginkan musibah menghampirinya, lagian siapa sih yang mau. Nah, sebagai seorang umat beragama muslim tentu kita tahu betapa doa kesehatan, keselamatan dan harapan baik lainnya adanya di dalam shalat agar doa tersebut dapat dikabulkan, selain itu shalat sebagai bekal kita menuju akhirat.


Oleh karena itu , mari kita mulai belajar istiqomah menjalankan kewajiban yang satu ini, tidak ada kata terlambat untuk memulai hal yang baik.

Berikut penjelasan mengenai kewajiban shalat lima waktu, sengaja saya rangkum dari berbagai sumber untuk digunakan sebagai media belajar bersama antara saya dan sahabat semuanya. Mari kita simak satu persatu dan niatkan untuk sungguh - sungguh menjalankan shalat wajib lima waktu ini.

Perintah mengenai kewajiban untuk menjalankan  sholat lima waktu selama lima kali dalam sehari, terbagi dalam  tiga waktu, yaitu antara  ketika waktu  tergelincirnya matahari, waktu datang gelapnya malam serta waktu sebelum fajar menyingsing.  Mengenai soal ke tiga waktu shalat  ini Allah berfirman :
مَشْهُودًا كَانَ لْفَجْرِ قُرْآَنَ ا إِنَّ الْفَجْرِ وَقُرْآَنَ اللَّيْلِ غَسَقِ إِلَى لشَّمْسِ لِدُلُوكِ االصَّلَاةَ أَقِمِ 

artinya:
“ Dirikanlah sholat apabila tergelincirnya matahari sampai gelapnya malam, dan shubuh. Sesungguhnya sholat shubuh itu di saksikan. “ (Qs. Al Isra’ : 32)
Dalam ayat di atas yang dimaksud dengan waktu sholat ketika tergelincirnya matahari adalah waktu shalat dzuhur dan shalat ashar. Sedangkan waktu  sholat ketika datang gelapnya malam adalah waltu dilakukannya ibadah shalat maghrib dan shalat isya. Dan yang terakhir waktu shalat ketika  fajar belum menyingsing atau matahari belum terbit dari timur adalah waktunya shalat subuh.

Shalat lima waktu biasa di sebut Shalat Fardhu adalah shalat yang dikerjakan pada waktu tertentu, sebanyak lima kali sehari. Salat ini hukumnya fardhu 'ain, yakni wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah menginjak akil baliq/dewasa, kecuali berhalangan karena sebab tertentu. Dalam Rukun Islam kedudukan shalat lima waktu menempati urutan ke 2 ( dua ), setelah mengucapkan dua kalimat syahadat.
Sedangkan  pengertian rukun islam itu sendiri adalah lima prinsip dasar yang terkandung dalam ajaran islam yang bersifat wajib untuk di taati oleh seluruh kaum muslimin. karena Rukun Islam ini bisa dijadikan Dasar dari kehidupan seorang muslim agar selamat dunia dan akhiratnya.



Adapun ke lima rukun islam tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mengucapkan dua kalimat syahadat.

2. Mendirikan Shalat

3. Menjalankan Puasa di bulan Ramadhan

4. Membayar Zakat

5. Melaksanakan ibadah haji apabila mampu, sekali seumur hidup


Hukum Shalat Lima Waktu

Shalat lima waktu adalah ibadah yang bersifat fardhu 'ain, artinya bahwa setiap pribadi muslim wajib menjalankannya kecuali dalam kondisi tertentu yang menyebabkan tidak bisa dilakukan shalat.
Sering kita dengar seorang ulama berkhutbah mengatakan bahwa shalat itu  tiangnya agama. Karena didalam ibadah shalat itu sangat penting faedahnya bagi seorang muslim, segala amal kebaikannya tidak akan di hisab kalau tidak mau melakukan shalat wajib lima waktu dalam hidupnya. Selain itu, didalam shalat terkandung makna penghambaan diri seorang makhluk kepada Sang Pencipta yaitu Allah SWT, apalagi kita sebagai sesama muslim hendaknya selalu mendoakan yang terbaik dalam doa seusai shalat, agar kita dan keluarga masing - masing selamat dunia dan akheratnya. Aamiin Allahumma Aamiin. Kewajiban seorang muslim untuk menjalankan ibadah shalat lima waktu juga mengharuskan orang tua untuk mendidik anak - anaknya, dalam hal ini seorang anak yang sudah menginjak usia akil baligh wajib untuk diperintahkan menjalankannya. Sehingga nantinya akan menjadi kebiasaan dan panggilan hati hingga kelak dirinya dewasa.
Dalam kaitannya seruan atas kewajiban shalat lima waktu tersebut, Allah berfirman dalam Al qur an sebagai berikut  :

 “Sesungguh-nya Shalat itu ialah kewajiban yg ditentukan waktu-nya atas orang – orang yg beriman.” (QS. An Nisa ayat 103)


Persiapan Wajib  Sebelum Shalat Lima Waktu

Sebelum kita melaksanakan shalat wajib lima waktu, maka kita harus mensucikan diri terlebih dahulu dengan cara berwudhu. Karena dalam shalat sejatinya juga ada yang namanya rukun shalat  sebagai prasyarat yang harus dipenuhi agar shalatnya  sah, salah satunya adalah berwudhu terlebih dahulu. Berikut penjelasan mengenai tata cara wudhu, silahkan di baca dengan seksama dan di hafalkan !
Niat berwudhu adalah:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَلِرَفْعِ الْحَدَثِ الْاَصْغَرِفَرْضًالِلّٰهِ تَعَالٰى

“Nawaitul wudhuu-a liraf’il hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta’aalaa”

Artinya :

“Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah.”

Dan setelah berwudhu selesai membaca do’a:

اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلَهَ اِلاَّالله وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدَ الرَّسُولُ الله اَللهُمَّ جْعَلْنِى مِنَ التَّوَّبِيْنَ وَجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِرِ يْنْ وَجْعَلْنِى مِنْ عِبَادِكَ الصَّلِحِيْنْ

“Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna mUhammadan ‘abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j’alnii minat tawwabiina, waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash shalihiina.”

Artinya :

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang sholeh.”

Adapun dalil mengenai kewajiban berwudhu disebutkan dalam ayat al qur an, Allah  SWT berfirman :

“sesungguhnya Al-quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan”. 
( QS. Al Waqiah 77 - 79 )



Nama dan  Niat  Shalat Lima Waktu

Dalam ibadah shalat lima waktu, sesuai namanya lima waktu maka waktu pelaksanaan shalat terbagi dalam beberapa waktu yang berbeda, dimulai dari sebelum terbitnya malam hari hingga matahari terbenam memasuki malam hari. Kesemuanya itu  mempunyai nama dan bacaan niay yang berbeda pula. Selain itu sebelum melaksanakan shalat wajib hukumnya wajib  untuk berwudhu mensucikan diri dari hadats dan najis menggunakan air yang suci, terkecuali keadaan yang memaksa maka bisa di ganti dengan tayamum yaitu bersuci dengan debu yang sudah disyaratkan.

1.Niat shalat subuh

Ushalli fardhas shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (ma'muuman/imaaman) lillahi ta'aalaa

2.Niat shalat dzuhur

Ushalli fardhazh zhuhri arba'a rakaatim mustaqbilal qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'aalaa

3.Niat shalat ashar

Ushalli fardhal 'ashri arba'a rakaatim mustaqbilal qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'aalaa

4.Niat shalat maghrib

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'aalaa

5.Niat shalat ìsya

Ushalli fardhal isyaa-i arba'a raka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillahi ta'aalaa

N.B. kata ma 'muman berarti kita menjadi makmum dalam shalat berjamaah, sedangkan kata Imaman berarti kita selaku imam. Tapi kalau kita shalat sendirian kata ma 'muman dan imaman tidak usah di sebutkan.



Gerakan dan Tata Cara Mengerjakan Shalat Lima Waktu

1. Gerakan Berdiri Tegak untuk Shalat.

Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun shalat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram.



Caranya adalah sebagai berikut :

1. Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit.

2. Tangan rapat di samping badan.

3. Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.

4. Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.

5. Pandangan lurus ke tempat sujud.

6. Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat karena sesuatu hal dibolehkan menghadap kemana saja, yang penting niatnya menghadap kiblat.


 2. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan   



Ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut kebanyakan ulama caranya adalah sebagai berikut.

1. Telapak tangan sejajar dengan bahu.

2. Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.

3. Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.

4. Jari-jari direnggangkan.

5. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas atau ke samping.

6. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.

7. Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.

N.B :  Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat tempat, yaitu saat takbiratul ihram, saat hendak rukuk, saat iktidal (bangun dari rukuk), dan saat bangun dari rakaat kedua (selesai tasyahud awal) untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.


3. Gerakan  Tangan bersedekap dalam shalat lima waktu

Gerakan tangan bersedekap ini dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratul ihram. Simak caranya dengan seksama dibawah ini :

a. Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri, tidak digenggamkan.

b. Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar. Boleh juga meletakkannya di bawah pusar.



Urutan doa yang dibaca sewaktu posisi tangan bersedekap adalah sebagai berikut  :

1. Membaca Doa Iftitah

2. Membaca Surat Al Fatihah

3. Membaca surat pendek biasanya surat makiyah seperti Al Ikhlas, An Nas, Al 'Asr, dll.

Berikut bacaan Doa Iftitah :

ALLAAHU AKBARU KABIIRAA WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA.
Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.

INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN.
Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik.

INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN.
Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta.

LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.
Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.

AL-FATIHAH

BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

1. AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.

2. ARRAHMAANIR RAHIIM.
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

3. MAALIKI YAUMIDDIIN.
Penguasa Hari Pembalasan.

4. IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU.
Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku Memohon Pertolongan.

5. IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.
Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.

6. SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM
WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.


4. Gerakan Rukuk Dalam Shalat

Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut :


1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti takbiratulihram.

2. Turunkan badan ke posisi membungkuk.

3. Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha. Jari-jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.

4. Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas.

5. Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.

6. Pinggang direnggangkan dari paha.

7. Pandangan lurus ke tempat sujud.
Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.

Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :

R U K U’

SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.


5. Gerakan I'tidal dalam Sholat

Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan seperti ketika takbiratul ihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat “sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri. Tangan rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadits dalilnya.
Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan.
Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal.

I’TIDAL

SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.
Semoga Allah Mendengar (Menerima) Pujian Orang Yang Memuji-Nya (Dan Membalasnya).

RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.
Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.


6.  Gerakan Sujud dalam Sholat



Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:

1. wajah (kening dan hidung)

2. dua telapak tangan

3. dua lutut

4. dua ujung telapak kaki.


Adapun caranya adalah sebagai berikut :

1. Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil mengucapkan takbir.

2. Letakkan kedua lutut ke lantai.

3. Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.

4. Letakkan kening dan hidung ke lantai.

5. Telapak tangan dibuka, tidak dikepalkan, akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan ini satu-satunya gerakan di mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya jari-jari ini selalu direnggangkan.

6. Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung jari tangan letaknya sejajar dengan bahu.

7. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.

8. Renggangkan pinggang dari paha.

9. Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.

10. Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap sujudnya, bacalah salah satu doa sujud.
Ketika bangkit dari sujud untuk berdiri ke rakaat berikutnya, disunahkan wajah lebih dulu dianggkat dari lantai, kemudian tangan, dan disusul dengan mengangkat lutut hingga berdiri tegak.

Bacaan doa  pada waktu sujud :

SUJUD

SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.



7.  Gerakan Duduk antara Dua Sujud

Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:

1. Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.

2. Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.

3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.

4. Badan tegak lurus.

5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.

6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.

7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.

8. Pandangan lurus ke tempat sujud.

9. Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa antara dua sujud.

Bacaannya Sebagai Berikut :

DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah (Kekurangan)-Ku, Angkatlah (Derajat)-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah (Kesalahan)-Ku.


 8. Gerakan Tasyahud (Tahiyat) Awal

Duduk Tasyahud Awal adalah duduk iftirasy, sama seperti duduk antara dua sujud. Hal ini berlaku pada shalat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat dzuhur, ashar, maghrib, dan isya.
Caranya adalah sebagai berikut.

1. Bangkit dari sujud kedua rakaat kedua sambil membaca takbir.

2. Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.

3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.

4. Badan tegak lurus.

5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.

6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.

7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.

8. Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud.

Bacaannya sebagai berikut :

TASYAHUD AWAL

ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.

ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.

ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan (Tetap Terlimpahkan) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad !.


9. Gerakan Tasyahud / Tahiyat Akhir


Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk.

Caranya adalah.

1. Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir shalat, sambil membaca takbir.

2. Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul duduk menyentuh lantai.

3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.

4. Badan tegak lurus.

5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.

6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.

7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.

8. Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud, selawat, dan doa setelah tasyahud akhir.

Bacaannya sebagai berikut :

TASYAHUD AKHIR

ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.

ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.

ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan (Tetap Terlimpahkan) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD (tasyahud awal) WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad.

KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.

WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarganya.

KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.

FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID. YAA MUQALLIBAL QULUUB. TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIK.
Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia. Wahai Zat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu.


10. Gerakan Salam 

Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.

Adapun bacaan salam sebagai berikut :

salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu)
Demikian kiranya, semoga kita sebagai umat muslim selalu istiqomah dalam menjalankan segala perintahNYA dan menjauhi larangannya, sehingga kelak menjadi ahli surga. Aamiin 3x ya Rabbal Aalaamiin.

Semoga bermanfaat.
Wassalam